Senin, 02 April 2012


RINGKASAN EKSEKUTIF

KAJIAN PENGEMBANGAN KILANG INDONESIA KEDEPAN 

          Energi  merupakan  penggerak  utama  roda  perekonomian  nasional.  Konsumsi energi terus meningkat mengikuti permintaan berbagai sektor pembangunan khususnya industri dan transportasi. Untuk mengamankan pasokan energi nasional, khususnya BBM, kajian ini memberikan data dan informasi mengenai perkiraan konsumsi BBM nasional  dalam  jangka  panjang,  proyeksi  kebutuhan  kilang  BBM,  lokasi-lokasi pembangunan kilang dan perhitungan keekonomiannya.

            Total kapasitas terpasang kilang minyak bumi PT. PERTAMINA (Persero) dan milik swasta saat ini mencapai sekitar 1.156 juta barel per hari yang digunakan untuk mengolah  minyak  bumi  produksi  dalam  negeri  maupun  impor  untuk  menghasilkan berbagai produk BBM dan non BBM. Sementara produksi BBM   nasional pada tahun 2006 mencapai 40,9 juta kilo liter atau turun sekitar 3,9% dibandingkan tahun 2005. Dari jenis BBM yang dihasilkan, produksi ADO  (Automotive Diesel Oil) serta bensin (gasolin)    mendominasi produk kilang saat ini menyusul tingginya kebutuhan    BBM pada sektor transportasi dan industri.

            Proyeksi kebutuhan BBM nasional dalam kajian ini menggunakan asumsi antara lain: pertumbuhan jumlah penduduk (rata-rata 1,05% per tahun), pertumbuhan ekonomi (rata-rata 6,5% per tahun), discount rate 12% dan harga minyak mentah dunia USD 80 per  barel.    Kebijakan  pemerintah  yang  dijadikan  pertimbangan  dalam  proyeksi  ini, diantaranya percepatan pembangunan PLTU tahap I, program konversi minyak tanah ke  LPG  untuk  rumah  tangga,  dan  program  mandatory  biofuel.  Sementara  untuk proyeksi  pembangunan  kilang,  discount  rate  yang  digunakan  adalah 14%  sesuai perkembangan bisnis kilang di dunia saat ini.

Dalam memproyeksikan kebutuhan pembangunan kilang dikembangkan empat skenario, yaitu skenario dasar (BaU), skenario proyek, skenario upgrading dan skenario gabungan.  Skenario  Dasar  adalah  skenario  dengan  mempertimbangkan  kapasitas

kilang saat ini  (existing) tanpa melakukan penambahan kapasitas. Skenario Proyek adalah skenario dengan mempertimbangkan kilang existing dan kilang proyek (proyek Kilang  Banten  dan  Kilang  Tuban  dengan  kapasitas  masing-masing 300  MBSD). Skenario  Upgrading  adalah  skenario  dengan  mempertimbangkan  kilang  existing, kilang proyek (Kilang Banten dan Kilang Tuban) dan beberapa proyek kilang upgrading (Kilang Balikpapan sebesar 50 MBSD dan Kilang Cilacap sebesar 62 MBSD). Skenario Gabungan mempertimbangkan kapasitas kilang existing, pembangunan proyek Kilang Banten dan Tuban, proyek kilang upgrading (Kilang Balikpapan dan Kilang Cilacap) dan tambahan kilang minyak baru.

            Kebutuhan  BBM  (tidak  termasuk  biofuel)  diproyeksikan  meningkat  rata-rata 3,18% per tahun selama tahun 2006 s.d. 2030. Konsumsi   bensin dan ADO tumbuh rata-rata  5,68% per tahun dan  2,18% per tahun sedangkan konsumsi minyak tanah (kerosene) turun rata-rata  2,97% per tahun. Dari sisi pengguna, sektor transportasi tumbuh  rata-rata 5%   per  tahun  dan  sektor  PKP (pertanian,  konstruksi  dan pertambangan atau ACM) tumbuh rata-rata  5,31% per tahun.   Dalam proyeksi BBM berdasarkan wilayah, Jawa Barat dan Sumatera mengalami peningkatan yang cukup besar atau rata-rata 2,8% per tahun dan 3,3% per tahun sejalan dengan pertambahan penduduk dan perkembangan industri di wilayah tersebut. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar