RINGKASAN EKSEKUTIF
KAJIAN PENGEMBANGAN KILANG INDONESIA KEDEPAN
Energi merupakan penggerak
utama roda perekonomian
nasional. Konsumsi energi terus
meningkat mengikuti permintaan berbagai sektor pembangunan khususnya industri
dan transportasi. Untuk mengamankan pasokan energi nasional, khususnya BBM,
kajian ini memberikan data dan informasi mengenai perkiraan konsumsi BBM
nasional dalam jangka
panjang, proyeksi kebutuhan
kilang BBM, lokasi-lokasi pembangunan kilang dan
perhitungan keekonomiannya.
Total kapasitas
terpasang kilang minyak bumi PT. PERTAMINA (Persero) dan milik swasta saat ini
mencapai sekitar 1.156 juta barel per hari yang digunakan untuk mengolah minyak
bumi produksi dalam
negeri maupun impor
untuk menghasilkan berbagai
produk BBM dan non BBM. Sementara produksi BBM
nasional pada tahun 2006 mencapai 40,9 juta kilo liter atau turun
sekitar 3,9% dibandingkan tahun 2005. Dari jenis BBM yang dihasilkan, produksi
ADO (Automotive Diesel Oil) serta bensin
(gasolin) mendominasi produk kilang
saat ini menyusul tingginya kebutuhan
BBM pada sektor transportasi dan industri.
Proyeksi kebutuhan BBM nasional
dalam kajian ini menggunakan asumsi antara lain: pertumbuhan jumlah penduduk
(rata-rata 1,05% per tahun), pertumbuhan ekonomi (rata-rata 6,5% per tahun), discount rate 12% dan harga minyak mentah dunia USD 80
per barel. Kebijakan
pemerintah yang dijadikan
pertimbangan dalam proyeksi
ini, diantaranya percepatan pembangunan PLTU tahap I, program konversi
minyak tanah ke LPG untuk
rumah tangga, dan
program mandatory
biofuel. Sementara untuk proyeksi pembangunan
kilang, discount
rate yang digunakan
adalah 14% sesuai perkembangan
bisnis kilang di dunia saat ini.
Dalam memproyeksikan kebutuhan pembangunan kilang dikembangkan
empat skenario, yaitu skenario dasar (BaU), skenario proyek, skenario upgrading dan skenario gabungan. Skenario
Dasar adalah skenario
dengan mempertimbangkan kapasitas
kilang
saat ini (existing) tanpa melakukan penambahan kapasitas. Skenario Proyek adalah skenario dengan mempertimbangkan
kilang existing dan
kilang proyek (proyek Kilang Banten dan
Kilang Tuban dengan
kapasitas masing-masing 300 MBSD). Skenario
Upgrading
adalah skenario dengan
mempertimbangkan kilang existing, kilang
proyek (Kilang Banten dan Kilang Tuban) dan beberapa proyek kilang upgrading (Kilang Balikpapan sebesar 50 MBSD dan Kilang Cilacap sebesar 62
MBSD). Skenario Gabungan
mempertimbangkan kapasitas kilang existing, pembangunan
proyek Kilang Banten dan Tuban, proyek kilang upgrading (Kilang Balikpapan dan Kilang Cilacap) dan tambahan kilang minyak
baru.
Kebutuhan BBM
(tidak termasuk biofuel) diproyeksikan
meningkat rata-rata 3,18% per
tahun selama tahun 2006 s.d. 2030. Konsumsi bensin dan ADO tumbuh rata-rata 5,68% per tahun dan 2,18% per tahun sedangkan konsumsi minyak
tanah (kerosene) turun
rata-rata 2,97% per tahun. Dari sisi
pengguna, sektor transportasi tumbuh
rata-rata 5% per tahun
dan sektor PKP (pertanian, konstruksi
dan pertambangan atau ACM) tumbuh rata-rata 5,31% per tahun. Dalam proyeksi BBM berdasarkan wilayah, Jawa
Barat dan Sumatera mengalami peningkatan yang cukup besar atau rata-rata 2,8%
per tahun dan 3,3% per tahun sejalan dengan pertambahan penduduk dan
perkembangan industri di wilayah tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar